Me Before You (2016) Review

9/07/2016 12:09:00 PM



VERDICT: sama seperti yang dikatakan orang-orang tentang Lou, Me Before You sebenarnya mempunyai potensi. Tapi sayang, potensi itu disia-siakan oleh naskah mediocre dan akting lead actress-nya yang berlebihan, membuat film ini menjadi tidak ada bedanya dengan film-film roman cheesy lainnya yang mudah dilupakan.



FULL REVIEW



Diadaptasi sendiri oleh Jojo Moyes dari novel tulisannya, Me Before You berkisah tentang Lou Clarke (Emilia Clarke), seorang perempuan ceria penuh potensi yang baru saja dipecat dari pekerjaannya di toko roti. Akibat desakan ekonomi keluarganya yang kurang mampu, Lou berusaha mencari pekerjaan dengan gaji besar secepat mungkin. 


Dewi keberuntungan rupanya berpihak padanya. Pasangan suami-istri Traynor yang kaya-raya membuka lowongan untuk menjadi suster putra mereka yang lumpuh karena kecelakaan, William Traynor (Sam Claflin), selama enam bulan. Parasnya yang cantik dan ceria membuat Lou berhasil mendapat pekerjaan barunya. Mereka berharap bahwa kehadiran Lou dapat mengubah cara Will memandang kehidupan.


Dilihat dari premise-nya, Me Before You sekilas memiliki potensi untuk menjadi tontonan emosional yang menguras air mata seperti halnya The Fault in Our Stars yang sempat digandrungi remaja di tahun 2014 kemarin. Tapi nyatanya, Me Before You lebih terasa seperti film-film adaptasi novel Nicholas Sparks kebanyakan yang mediocre dan dangkal.




Kesalahan fatal dalam film Me Before You adalah tidak adanya basis yang kuat untuk mendukung keputusan-keputusan yang diambil oleh para karakter utamanya di sepanjang film. Karakter-karakter tersebut tidak punya cukup perkembangan ataupun pemikiran yang ditulis dengan kuat agar mereka terlihat believable di layar. Alhasil, guliran plot film ini mengalir lemah dan seadanya tanpa ada usaha untuk mempresentasikannya dengan logika bercerita yang baik. Aspek yang terlihat paling hancur adalah bagian konklusinya yang seharusnya dapat tampil sangat powerful, tetapi malah berujung menimbulkan kebingungan dan terkesan dipaksakan.


Sosok Lou Clarke yang diperankan oleh Emilia Clarke semakin memperburuk kenikmatan menyaksikan Me Before You. Karakternya yang penuh rasa optimis dan keceriaan digambarkan terlalu berlebihan dengan ekspresi wajah yang terlalu komikal, suara melengking, dan tata kostum norak yang seakan-akan ingin terus mengingatkan penonton bahwa Lou adalah karakter yang ceria penuh warna, tidak seperti William Traynor yang suram dan selalu mengenakan pakaian hitam-putih. 


Untung saja, Sam Claflin tampil cukup baik di film ini. Sosoknya yang depresif dan sarkastik, dipadupadankan dengan chemistry yang dibangun cukup solid dengan Emilia Clarke, berhasil mengundang rasa simpati penonton kepada karakter William. Beberapa aktor british yang turut tampil, seperti Matthew Lewis, Charles Dance (ya, cukup menarik melihat Tywin Lannister dan Daenerys Targaryen tampil akrab di satu layar), dan Janet McTeer, juga memberi penampilan yang charming dan enjoyable di tengah screentime mereka yang sedikit.





Overall, sama seperti yang dikatakan orang-orang tentang Lou, Me Before You sebenarnya mempunyai potensi. Tapi sayang, potensi itu disia-siakan oleh naskah mediocre dan akting lead actress-nya yang berlebihan, membuat film ini menjadi tidak ada bedanya dengan film-film roman cheesy lainnya yang mudah dilupakan.[]


Rating: ★★½ /  55 





You Might Also Like

1 comments

  1. Hai hai Elbert.. saya menominasikan blog anda dalam The Sunshine Blogger Awards 2016.

    Silahkan kunjungi link berikut: https://jengkelinih.wordpress.com/2016/09/07/the-sunshine-blogger-awards-2016/

    Good luck^^ - Radira -

    ReplyDelete

Just do it.